Senin, 17 Juni 2013

The Day You Went Away


Annyeong!
#FF nih aku ambil dari fp kyknya hehe,ff nih nongol sih pas lagi ngubek2 dokumen microsoft word ya udah deh daripada di telantarkan mending aku copas aja.. hehehe author bkn aku ya..



Daripada banyak cincong cancing.. baca aja lansung ya,ff yang aku copas dari fp nih.. ^^


Tittle  : The Day You Went Away
Cast  : FTI dkk,Lizzy After School
Genre:campur
Rate  :T
Author:TizkaPrimadonaichio

=======================================
Aku masih mengingatnya ketika pertama kali aku melihatmu memainkan tuts piano dengan melodi yang begitu mengagumkan.
Dan pada saat itu juga aku terpana.
Akhirnya telah ku temukan cinta pertamaku...

~~~

"Aku mencintaimu noona,bolehkah aku menjadi kekasihmu..?"

Lizzy tersenyum kemudian mengusap lembut pucuk kepala Hongki.

"Suatu saat nanti kamu akan menemukan wanita lain yang lebih layak kamu cintai daripada noona"

Hongki menggelengkan kepalanya cepat.Baginya Lizzy adalah satu-satunya wanita yang ia cintai.

"Sudah,sekarang kamu pulang cafe ini sudah akan di tutup.."lanjut Lizzy tanpa mempedulikan protes Hongki atas penolakan cintanya tadi.

"Aku tidak mau pulang sebelum noona mau menjadi kekasihku !!"

Hongki tetap bersikeras ingin Lizzy jadi pacarnya.
Meskipun dia tau dan sadar betul jarak umur mereka tepaut 5 th.
Kini Hongki duduk di bangku kelas 2 SMP sedangkan Lizzy duduk di bangku kelas 3 SMA.
Sejak pertama kali bertemu di Sweet Cafe,Hongki sudah berikar bahwa Lizzy adalah cinta pertamanya.
Hampir setiap hari setelah pulang sekolah dia selalu datang ke cafe hanya untuk melihat Lizzy bekerja part time sebagai pianis penghibur para pengunjung cafe.

"Baiklah..Noona mau jadi pacar kamu tapi ada 1 syarat.."

Senyum sumringah langsung terkembang di bibir Hongki.Selangkah lagi dia akan mendapatkan cintanya.

"Apa itu noona ?"

"Buatlah lukisan yang dapat menunjukkan betapa kamu sangat mencintai noona.Apa kamu sanggup..?"

"Baik..aku akan buat sebagus mungkin..Jadi tolong tunggu aku noona.."

Setelah menjawab tantangan dari Lizzy,Hongki segera berlari pulang.Tak ada yang bisa menggambarkan betapa bahagainya dia saat ini.

***

Semalaman Hongki sibuk dengan pensil beserta kanvas lukisnya.Meski ini untuk pertama kalinya dia melukis tapi terlihat jelas jari-jarinya begitu ahli dalam menggambar tiap lekuk wajah Lizzy.

Waktu seakan cepat berlalu,tanpa terasa hampir tengah malam.
Lukisan Hongkipun telah selesai dengan sempurna.Semua perasaannya tertuang rapih di setiap goresannya.

"Semoga Noona menyukai ini "gumamnya seraya memeluk erat hasil karyanya.

***

Hari ini hari yang paling di tunggu-tunggu oleh Hongki.Sejak semalam hatinya gundah dan jantungnya terus menerus berdebar-debar.Ia hanya berharap ini bukan pertanda buruk.
Hongki mulai mempercepat laju sepedanya.Dia tidak sabar lagi untuk bertemu dengan Lizzy.Delapan jam berada di kelas membuatnya frustasi hingga lama waktu seakan satu tahun saja.

"Akhirnya sampai juga"

Tanpa membuang waktu lagi Hongki segera memarkirkan sepedanya.Setelah selesai dia buru-buru masuk ke dalam cafe.

"Hosh..hosh." sambil mengatur nafasnya Hongki mencoba mencari keberadaan sosok Lizzy.

Tiap sudut ruangan cafe telah ia jelajahi tapi hasilnya nihil.Ini untuk pertama kalinya dia tidak menemukan Lizzy dimanapun.

"Noona boleh aku bertanya?"

Hongki mencoba bertanya kepada salah satu waiters yang kebetulan lewat di sampingnya.

"Apa ada yang bisa saya bantu?"

"Apa noona tahu,sekarang Lizzy noona ada dimana ?aku ingin bertemu dengannya.."

"Oo..Lizzy sudah tidak bekerja lagi di sini..Dia telah resmi mengundurkan diri kemarin "

"Apa ? mengundurkan diri ? Kenapa ?" Hongki tidak percaya dengan apa yang barusan ia dengar.
Ini terlalu mengejutkannya.

"Saya tidak tahu apa alasan pastinya.Tapi dia sempat bilang bahwa dia akan pindah keluar kota "

"Keluar kota..?"

Hongki semakin terkejut mendengarnya.Apa-apaan ini ?
Tak habis pikir bahwa Lizzy tega mempermainkan cintanya.

***

"Aaaarrghhh..aku membencimu noona,aku membencimu !!!"

Hongki meremas-remas gambaran wajah Lizzy dengan amarah yang membara.Lalu melemparkannya ke dinding.
Rasa kecewa itu begitu mengiris hatinya.Bahkan cinta kini berubah menjadi benci.

"Aku sangat membencimu noona "

***

Sesungguhnya cinta ini begitu tulus.Namun takdir mempermainkannya. Cinta itu pergi begitu saja tanpa memikirkan hati yang terluka karenanya,..

~~~

"Bisa tolong bergeser sedikit?"tanya seorang namja kepada teman sebangkunya.

Tanpa melihat dan berbicara apapun Hongki bergeser sedikit dari posisinya duduk.
Dia masih sibuk dengan kegiatannya.

"Kamsahamnida"ucap namja bernama Jaejin itu.

Hening...
Sungguh suasana yang jauh berbeda dengan sisi lain ruangan kelas.
Meski seriuh dan seberisik apapun teman-teman yang lain,bangku pojokan kelas itu selalu sepi.
Penghuninya tidak lain adalah dua namja pendiam yang terlalu sibuk dengan kegiataannya masing-masing.
Hongki salah satu dari mereka sibuk dengan pensil dan kertas gambarnya sedangkan Jaejin teman sebangkunya sejak 3tahun yang lalu itu selalu saja sibuk dengan buku pelajaran.
Sejak di pasangkan sebagai teman sebangku 3 tahun silam,mereka menjadi sosok yang dipandang aneh oleh teman-teman sekelasnya.
Terlalu tertutup dan jarang bergaul dengan teman namja ataupun yeoja.

"Awas pak guru sudah datang.Kembali ketempat duduk masing-masing.."teriak Seunghyun sang ketua kelas memberi perintah kepada seluruh penghuni kelas.

Mendengar Seunghyun telah memberi perintah semua kembali ke tempat duduk masing-masing.Sungguh ketua kelas yang disegani.

"Tadi aku lihat ada guru baru yang berjalan bersama Pak guru Jonghun..Apa guru itu yang akan menggantikan Pak guru Jonghun untuk sementara..?"tanya Seunghyun kepada Minan sang wakil ketua kelas.

"Bisa jadi seperti itu.."jawab Minan santai tanpa berpaling dari komik kesayangannya.

Hongki dan Jaejin mulai tertarik dengan pembicaraan dua sosok penghuni bangku di depan mereka itu.Bersamaan mereka menghentikan kegiatan masing-masing.Dan beralih fokus menguping.

"Selamat pagi anak - anak..Ada guru baru yang ingin bapak perkenalkan kepada kalian"

Satu dengan yang lain saling berbisik.Siapakah calon pengganti sementara Pak guru Jonghun ?

"Ibu Lizzy silahkan masuk"

Sesosok yeoja berambut panjang tergerai indah mulai memasuki ruangan kelas.Semua mata langsung tertuju kepadanya.Beberapa murid berdecak kagum akan kecantikannya.
Namun ekspresi lain diperlihatkan oleh Hongki dan juga Jaejin.Hingga tanpa mereka sadari.Mereka menggumamkan nama yang sama.

"Lizzy noona.."

***

Mata ini tak bisa lepas sedikitpun darimu.Sosok yang sangat aku rindukan,kini tepat berada di depanku.
Ku rasakan hati yang beku ini sedikit menghangat.
Tahu kah dia bahwa aku begitu merindukannya...

~~~

"Kenapa Noona kembali ke sini ?"tanya Hongki tanpa melihat lawan bicaranya.

Lizzy sedikit tersenyum,dia sudah menduga bahwa Hongki akan bersikap dingin terhadapnya.Akan tetapi dia juga tidak dapat menyangkal kesalahan besar yang pernah ia buat.

"Apa aku tidak boleh mendapatkan maaf darimu..?"

Hongki terdiam..
Mencoba bersikap setenang mungkin meski di dalam hatinya kacau balau.Semua rasa bercampur aduk hingga membuatnya gugup.

"Mianhae..seharusnya aku tidak membuat perjanjian itu.."ucap Lizzy dengan nada penuh penyesalan.

"Tidak perlu Noona..Aku sudah memaafkannya sejak dulu.."

Tanpa berkata-kata lagi Hongki mulai beranjak pergi meninggalkan Lizzy.
Sedangkan Lizzy hanya bisa menatap punggung namja yang sangat dia rindukan itu tanpa mampu mencegahnya pergi.

"Kamu tidak tahu dan mungkin tak akan pernah tahu,betapa tersiksanya batinku karena janji itu.."

Huuffsss...
Lizzy menghela nafas panjang.Harus berbuat apa lagi supaya Hongki memaafkannya.

"Hoo'aaammm..Nyenyak sekali tidurku "

Lizzy mencoba mencari asal suara itu hingga dia di kejutkan oleh seorang namja yang meloncat turun dari atas balkon yang berada tepat di atas kepalanya.

"Hayy.."sapa Jaejin seraya memamerkan deretan gigi putihnya.

"Apa tadi kamu mendengar semuanya..?"tanya Lizzy syok.

Jaejin terlihat berpikir serius.Seakan mengingat-ingat sesuatu hal.Dan ekspresi itu membuat Lizzy sedikit kesal.

"Kamu tidak mendengar apapun bukan..?"tanyanya ulang.

Bukannya memberi jawaban,Jaejin malah kembali tersenyum.
Senyum yang sangat mencurigakan untuk Lizzy.

"Akh..sudahlah kamu tahu pun itu bukan sesuatu yang penting.."

Lizzy berusaha untuk tidak memperdulikan Jaejin.Dalam hati ia terus menerus meyakinkan dirinya sendiri bahwa Jaejin tidak mengetahui apapun..
Ya apapun...

"Noona "

Mendengar dirinya di panggil,Lizzy menghentikan langkahnya.Lalu perlahan berbalik menatap sang murid dengan sedikit ekspresi malas.

"Kamu sebagai murid seharusnya tidak memanggil seorang guru seperti itu.."

"Kenapa ? Hongki saja boleh memanggil seonsaengnim dengan Noona,kenapa aku tidak ?"

"Jadi kamu mendengar semuanya..?"

Kali ini Lizzy benar-benar terkejut.Tak habis pikir,di jaman sekarang masih ada saja murid yang tidur di atas atap sekolah.

"Jangan memperlihatkan ekspresi seserius itu.Noona tidak perlu khawatir.Aku akan tutup mulut.."ucap Jaejin seraya berjalan mendekati Lizzy.

Lizzy masih terdiam dan tak berkutik.Meskipun kini jarak diantara mereka mulai dekat.

"Apa Noona begitu terpesona denganku ?"bisik Jaejin ke telinga Lizzy.

Lizzy sedikit menoleh,hingga saling menatap pun tak bisa terhindarkan lagi.Apalagi jarak mereka sangatlah dekat,hanya beberapa senti saja.

"Jadi ?bolehkan aku panggil Noona ?"

Lizzy hanya mengangguk tanpa melepas tatapan matanya.Entah kenapa dia merasa pernah melihat Jaejin.Wajahnya seperti tidak asing lagi bagi Lizzy.Tapi dimana ia tidak mengingatnya.

"Apa kita pernah bertemu sebelumnya ?"

Terlihat jelas Jaejin sedikit menyunggingkan senyum.

"Akhirnya Noona mengingatku juga "

"Jadi dimana kita pernah bertemu..?"

"Di rumahku..Noona datang dengan seorang namja berperawakan tegap dan terlihat sangat keren.."

"Jadi kamu.."

Jaejin kembali tersenyum dan mulai beranjak pergi.Di dalam hatinya dia sangat senang karena Lizzy masih mengingatnya.

***

Langit begitu cerah,warna biru mendominasinya dengan sedikit warni putih dari awan.
Suasana yang sangat kontras dengan nuansa hati Hongki.Menatap langit yang begitu indah dengan tatapan menerawang.Terkadang sedikit senyum tertoreh di wajahnya namun tak berapa lama senyum itu memudar.Sorot matanya berubah sendu,terpancar kesedihan yang mendalam..

"Ada hubungan apa Noona dengan dia.."

#Flashback

Hongki menghentikan langkahnya.Dia mulai berpikir sikapnya tadi sangat keterlaluan.Tidak seharusnya dia bersikap seperti itu terhadap Lizzy,yeoja yang sangat ia rindukan itu.

"Aku harus meminta maaf "

Tanpa pikir panjang lagi,dia berbalik berjalan untuk kembali menemui Lizzy.Akan tetapi betapa terkejutnya dia,di suguhi adegan romantis antara Lizzy dengan Jaejin.Saling menatap lembut dengan jarak yang begitu dekat.Mereka terlihat seperti sepasang kekasih.

"Ciihhh.."

Hongki mendecih kesal lalu memutuskan untuk pergi.Otot wajahnya menegang pertanda emosinya mulai naik.

#Flashback End

"Sungguh menyebalkan.."

"Siapa yang menyebalkan..?"

Hongki sedikit melirik searah asal suara itu.Meskipun dia tahu betul siapa pemilik suara itu.

"Apa perlu aku menjawabnya..?"balas Hongki dengan nada mengejek.

Jaejin menautkan alisnya,dia mencoba mencerna baik maksud perkataan Hongki.

"Kamu sangat menyebalkan.."lanjut Hongki sebelum beranjak pergi menjauh dari Jaejin.

"Apa ? Aku ?"ucap Jaejin seraya menunjukk dirinya sendiri.

***

Setelah memutuskan untuk keluar dari kelas karena ketenangannya terusik oleh Jaejin,Hongki berjalan gontai menyusuri koridor tanpa tujuan pasti.
Kedua tangannya tersembunyi rapih di saku celana.Sesekali dia melihat murid yang sedang lalu lalang yang arah berlawanan dengannya.Namun setelah itu ia mengacuhkannya.
Akan tetapi seorang yeoja yang baru saja muncul dari belokan koridor didepannya membuat dia terpaku.Semakin terpaku ketika mereka saling menatap satu sama lain.
Kerinduan yang sangat dalam terpancar dari keduanya.
Cukup lama mereka saling menatap dan terdiam.Hingga keduanya merasa kikuk karena orang-orang di sekitar mereka melihatnya aneh.
Hongkipun kembali berjalan begitu juga dengan Lizzy.Tak ada kata apapun yang terucap di antara mereka.Berlalu begitu saja tanpa  saling menyapa.
Jadi benarkah cinta itu masih ada..?

***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar